Sabtu, 05 Februari 2011

Kereta Api Maglev

KERETA API MAGLEV


Maglev adalah singkatan dari levitasi magnet. Apa itu levitasi magnet?
Bagi yang waktu kecil pernah bermain-main dengan magnet, tentu akan tahu bahwa kutub yang berlawanan akan saling tarik-menarik dan kutub yang sejenis akan tolak-menolak satu sama lain.Ini adalah prinsip dasar dari propulsi elektromagnet.
Elektromagnet serupa dengan magnet lain yang menarik benda-benda logam, tetapi tarikan
magnet bersifat sementara. Elektromagnet ini mudah dibuat sendiri dengan cara
menghubungkan ujung kabel tembaga ke ujung kutub positif dan negatif dari baterai. Hal ini akan menciptakan medan magnetik kecil. Jika salah satu ujung kabel dilepas dari baterai, medan magnetik akan hilang. Medan magnetik yang terbentuk pada percobaan kabel dan baterai tersebut merupakan ide sederhana di balik sistem kereta api levitasi magnet (maglev train).

Pada sistem kereta api maglev, terdapat tiga komponen utama, yaitu sumber daya listrik yang besar, kumparan logam yang melingkupi sebuah jalur pemandu serta magnet pemandu besar yang dipasang di bagian bawah kereta api.
Perbedaan terbesar antara kereta api maglev dan kereta api konvensional adalah kereta api
maglev dan kereta api konvensional adalah kereta api maglev tidak mempunyai motor penggerak (paling tidak jenis motor yang digunakan untuk menarik kereta api sepanjang rel baja).
Dengan tidak menggunakan bahan bakar fosil, medan magnet dibentuk oleh kumparan yang
dialiri listrik di sepanjang dinding jalur pemandu pada kereta dan pada rel yang dikombinasikan
untuk menggerakkan kereta api.
Kumparan bermagnet sepanjang rel, yang disebut jalur pemandu, akan menolak magnet yang terletak di bawah gerbong kereta api. Hal ini akan membuat kereta api mengambang (levitate)antara 0,39-3,93 inch (1-10 sentimeter) di atas jalur pemandu.
Pada saat kereta api dilevitasi, daya listrik diberikan ke kumparan di dalam dinding jalur pemandu untuk membentuk suatu sistem unik medan magnet yang menarik dan mendorong kereta
sepanjang jalur pemandu.
Arus listrik yang diberikan ke kumparan pada dinding jalur pemandu secara berganti-ganti
mengubah polaritas kumparan magnet. Perubahan polaritas ini menyebabkan medan magnetik di
depan kereta menarik kereta ke depan, sementara medan magnet di belakang kereta
menambahkan gaya dorong ke depan.
Kereta maglev mengambang di atas suatu lapisan udara sehingga menghilangkan gesekan.
Tidak adanya gesekan serta rancangan aerodinamis kereta membuat kereta ini dapat mencapai
kecepatan lebih dari 500 kilometer per jam.
Sebagai perbandingan, sebuah pesawat komersial Boeing-777 yang digunakan pada
penerbangan jarak jauh dapat mencapai kecepatan puncak sekitar 789 kilometer per jam. Jika
pembuat kereta dapat membuktikan bahwa kereta maglev dapat mengangkut penumpang
dengan kecepatan tinggi tersebut, kereta ini dapat menjadi alternatif yang ideal dari pesawat
terbang.
Para pengembang kereta maglev mengatakan bahwa kereta ini akan menghubungkan kota-kota hingga berjarak 1600 kilometer. Dengan kecepatan 500 kilometer per jam, jarak Jakarta-Surabaya hanya ditempuh dalam waktu sekitar dua jam saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar